Seandainya saja waktu itu aku tidak pernah memutuskan
untuk mencintaimu, pasti semua tak akan menyakitkan seperti ini. Dulu memang
terasa sangat indah dan meninggalkan memori yang tidak akan mudah untuk
dilupakan seumur hidupku. Cinta yang bisa membuatku semangat dan kembali
tersenyum saat aku terjatuh dalam cinta sebelumnya. Semua seperti mimpi yang
indah dimalam-malamku.
Namun saat aku terbangun dari mimpi indah yang membuaiku
saat itu, ternyata hanya meninggalkan perasaan luka di hati. Yang ada hanya memori
fatamorgana yang tersisa di otak ini. Setiap hari hanya ada perasaan yang
gantung dan mengambang yang entah kapan akan berakhir. Dengan sisa-sisa
perasaan yang ada, aku mencoba bertahan dalam kegalauan ini. Beribu cara aku
mencari kekuranganmu yang “mungkin” bisa membuat perasaan cintaku kepadamu
menjadi hilang. Namun usahaku gagal, nyatanya dengan semua kekuranganmu aku
semakin ingin memilikimu “seutuhnya”.
Dan dari sudut pandang yang berbeda aku merasa bersyukur
karenamu aku bisa merasakan cinta yang sesungguhnya, cinta yang aku berikan
tulus kepada seseorang yaitu kamu. Dari perasaan yang ku alami sekarang, aku
bisa belajar bahwa benar yang banyak orang katakan bahwa “cinta tidak harus
memiliki”. Dan aku mulai menyadari bahwa hidup tidak semudah mencintai karena
kenyataannya hidup sangat sulit sesulit kita ingin dicintai oleh seseorang
dengan tulus dan ikhlas.
Aku tidak bisa
memaksamu untuk mencintaiku secara utuh, tidak bisa memaksamu untuk selalu
menyayangiku secara tulus. Tapi terimakasih untuk “cinta sesaatmu yang sangat
indah”. I loving u as always…….
No comments:
Post a Comment