Pada era globalisasi
setiap perusahaan baik milik pemerintah maupun swasta memiliki dua kegiatan
yaitu kegiatan pokok (primer) dan
kegiatan pendukung (supporting).
Kegiatan pokok adalah semua pekerjaan yang mempunyai kaitan langsung dengan
usaha-usaha yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasi. Kegiatan pokok
inilah yang membedakan suatu jenis organisasi dengan jenis organisasi lainnya.
Kegiatan
yang hampir sama dan ada di semua perusahaan adalah aktivitas pendukung (supporting). Termasuk di dalam aktivitas
pendukung ini yatiu fungsi manajemen, peran manajerial, dan kegiatan
administrasi perkantoran seperti urusan personalia, keuangan, informasi dan
komunikasi. Aktivitas pendukung ini hampir semuanya ada di setiap jenis
organisasi baik milik pemerintah maupun perusahaan swasta. Semua kegiatan
primer dan pendukung itu diarahkan pada pencapaian tujuan.
Kearsipan
termasuk kegiatan pendukung di dalam perusahaan. Seperti kegiatan pendukung
lainnya dan pekerjaan pokok, kearsipan perlu mendapatkan perhatian pengerjaan
dan pengelolaan sebaik-baiknya agar dapat memberikan kontribusi
sebesar-besarnya bagi pencapaian tujuan perusahaan. Setiap perusahaan tidak
dapat dilepaskan dari kebutuhan data dan informasi untuk mendukung kegiatan
primernya dalam rangka mencapai tujuan-tujuannya, maka sebenarnya menjadi suatu
keharusan bagi setiap perusahaan untuk mengelola dan mengurus arsip-arsipnya
secara baik dan benar.
Salah
satu informasi yang sangat penting bagi perusahaan adalah arsip data diri
karyawan dan rekaman seluruh kegiatan yang berhubungan dengan SDM perusahaan
misalnya arsip cost hospital, medical
fee, invoice, surat peringatan dan laporan psikologi karyawan. Di
perkantoran, arsip-arsip tersebut diperlukan untuk membantu pelayanan keperluan
informasi intern. Pengambilan
keputusan oleh pimpinan banyak tergantung kepada kelengkapan, kecepatan dan
ketepatan informasi yang dilaporkan secara aktif kepadanya.
Pembangunan
dan pengembangan sistem kearsipan yang baik di dalam suatu organisasi khususnya
perusahaan swasta dapat terhambat oleh adanya berbagai kendala diantaranya hambatan
dari unsur-unsur input kearsipan, hambatan proses kearsipan yaitu penggunaan,
pemeliharaan, penyimpanan dan penyusutan arsip tidak dapat dilaksanakan dengan
baik, tidak sesuai prosedur dan metode yang benar.
Output sistem
kearsipan yaitu arsipnya tidak memenuhi ciri-ciri arsip baik, dimana arsip yang
baru dan lama (aktif dan inaktif) sehingga menyulitkan upaya penyimpanan dan
penemuan kembali ketika dibutuhkan. Kendala-kendala tersebut merupakan
permasalahan yang akan berakibat pada tidak tercapainya efektivitas kearsipan.
Kendala dan permasalahan tersebut harus diperbaiki, dan untuk itu pendekatan
kegiatan dan pencapaian tujuan kearsipan secara lebih efektif dan efisien.
No comments:
Post a Comment