Orang yang berjalan cepat tidak selalu lebih baik dari orang yang berjalan lambat karena pada kenyataannya orang yang berjalan lambat lebih banyak melihat dan memahami setiap langkah yang dilaluinya dibandingkan dengan orang yang berjalan cepat yang hanya mementingkan apa yang ingin dicapai tanpa memahami prosesnya

7.04.2012

Article Only "Konsep Sederhana Disiplin dan Etiket Kerja"


      Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, kebutuhan tenaga kerja pada sektor industri terus meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan dan ketatnya persaingan dunia industri, banyak perusahaan menginginkan semua tenaga kerja di perusahaan mereka memiliki kemampuan standar atau yang lebih dikenal dengan skill.
Dalam dunia industri, skill merupakan prasyarat bagi para tenaga kerja dalam sebuah perusahaan, disamping itu juga tenaga kerja juga harus memiliki disiplin dan etiket kerja yang baik. Dalam dunia kerja, skill dan karakter khususnya disiplin dan etiket kerja sangat diperlukan. Menurut standarnya, sumber daya manusia yang berkualitas adalah memiliki kemampuan kognitif dan pembawaan diri yang seimbang.
Disiplin dan etiket kerja sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga pegawai yang baru pada hari pertama mereka bekerja, karena pegawai tidak dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau kebijakan yang ada tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagai mestinya.
Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui diskusi aktif.
Tindakan disipliner sebaiknya dilakukan, apabila upaya pendidikan yang diberikan telah gagal, karena tidak ada orang yang sempurna. Oleh sebab itu, setiap individu diizinkan untuk melakukan kesalahan dan harus belajar dari kesalahan tersebut. Tindakan indisipliner sebaiknya dilaksanakan dengan cara yang bijaksana sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku menurut tingkat pelanggaran dan klasifikasinya.
Kini etiket juga sudah berkembang menjadi pengertian tata cara pergaulan dalam semua tindakannya. Berdasarkan pengertian tersebut etika lebih menekankan pada aturan-aturan atau prinsip-prinsip tindakan moral yang benar sedangkan etiket lebih menitik beratkan pada tata cara pergaulan yang benar atau aplikasinya dalam kehidupan social kemasyarakatan.
Banyaknya pelanggaran etiket atau bisa disebut krisis etiket di kantor dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yakni kurangnya pengetahuan akan kode etik profesi. Maka dari itu sebagai tenaga professional diharuskan membangun sikap disiplin diri dan mempraktikkan bagaimana cara masuk kantor, cara bergaul, cara berpakaian, cara berbicara dan beretiket terhadap atasan.
Banyak hal dan cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis disiplin dan etiket perkantoran seperti memupuk kesadaran akan disiplin dan mematuhi etiket yang berlaku di dalam diri seorang tenaga kerja. Sosialisasi kepada setiap tenaga kerja juga sangat penting adanya guna memberikan motivasi dan meningkatkan disiplin dan etiket dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas output / produktivitas tenaga kerja.

No comments:

Post a Comment