Dalam era globalisasi
seperti sekarang ini, kebutuhan tenaga kerja pada sektor industri terus
meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan dan ketatnya persaingan dunia industri,
banyak perusahaan menginginkan semua tenaga kerja di perusahaan mereka memiliki
kemampuan standar atau yang lebih dikenal dengan skill.
Dalam dunia industri, skill merupakan prasyarat bagi para tenaga
kerja dalam sebuah perusahaan, disamping itu juga tenaga kerja juga harus
memiliki disiplin dan etiket kerja yang baik. Dalam dunia kerja, skill dan
karakter khususnya disiplin dan etiket kerja sangat diperlukan. Menurut
standarnya, sumber daya manusia yang berkualitas adalah memiliki kemampuan
kognitif dan pembawaan diri yang seimbang.
Disiplin dan etiket kerja sangat
penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi
pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara
perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai
untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada,
sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Kurang pengetahuan tentang
peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak
tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak
pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga pegawai yang baru
pada hari pertama mereka bekerja, karena pegawai tidak dapat diharapkan bekerja
dengan baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau kebijakan yang ada tidak
diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagai mestinya.
Selain memberikan orientasi,
pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan peraturan yang sering
dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula
peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui,
sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui diskusi aktif.
Tindakan disipliner sebaiknya
dilakukan, apabila upaya pendidikan yang diberikan telah gagal, karena tidak
ada orang yang sempurna. Oleh sebab itu, setiap individu diizinkan untuk
melakukan kesalahan dan harus belajar dari kesalahan tersebut. Tindakan
indisipliner sebaiknya dilaksanakan dengan cara yang bijaksana sesuai dengan
prinsip dan prosedur yang berlaku menurut tingkat pelanggaran dan
klasifikasinya.
Kini etiket juga sudah berkembang
menjadi pengertian tata cara pergaulan dalam semua tindakannya. Berdasarkan
pengertian tersebut etika lebih menekankan pada aturan-aturan atau
prinsip-prinsip tindakan moral yang benar sedangkan etiket lebih menitik
beratkan pada tata cara pergaulan yang benar atau aplikasinya dalam kehidupan
social kemasyarakatan.
Banyaknya pelanggaran etiket atau
bisa disebut krisis etiket di kantor dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
salah satunya yakni kurangnya pengetahuan akan kode etik profesi. Maka dari itu
sebagai tenaga professional diharuskan membangun sikap disiplin diri dan
mempraktikkan bagaimana cara masuk kantor, cara bergaul, cara berpakaian, cara
berbicara dan beretiket terhadap atasan.
Banyak hal dan cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi
krisis disiplin dan etiket perkantoran seperti memupuk kesadaran akan disiplin
dan mematuhi etiket yang berlaku di dalam diri seorang tenaga kerja.
Sosialisasi kepada setiap tenaga kerja juga sangat penting adanya guna
memberikan motivasi dan meningkatkan disiplin dan etiket dalam bekerja sehingga
dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas output
/ produktivitas tenaga kerja.