Analisis kepemimpinan berdasarkan multi indikator.
Tipe kepemimpinan seseorang dapat ditentukan berdasarkan
indikator sebagai berikut:
- Persepsi seorang pemimpin mengenai peranannya sebagai pemimpin.
Persepsi adalah pandangan
seseorang tentang sesuatu objek yang didapatnya dari lingkungan dia berada.
Cara pandang ini akan mewarnai cara seseorang melihat kperanannya sebagai
pemimpin, baik yang berkaitan dengan hubungan dengan bawahannya, bagaimana
proses pengambilan kepurusan yang dilakukannya, sejauhmana keterlibatan bawahan
dalam pengambilan keputusan.
- Nilai-nilai yang dianut.
Nilai-nilai adalah suatu
keyakinan yang dijunjung tinggi dalam berprilaku. Nilai-nilai berhubungan
dengan lpandangan seseorang tentang baik dan buruk, benar dan salah.
Nilai-nilai akan terus melekat pada orang tersebut.
- Sikap
Sikap adalh kecenderungan
seseorang untuk berbuat. Sikap ini ada yang bersifat positif tetapi ada yang
bersifat negatif.
- Perilaku
Perilaku adalah suatu
tindakan seseorang ditampilkan seseorang sebagai respons terhadap stimulus yang
diterimanya. Dalam hal ini bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain
dalam kehidupan organisasional. Hal ini sebagai dasar untuk dapat memahami
karekteristik yang dimiliki oleh seorang sebgai wahan untuk menjalankan
kepemimpinannya.
- Gaya kepemimpinan
Adalah lperilaku yang sering
ditampilkan oleh seorang kpemimpin. Jadi dalam hal ini adalah mendalami
cara-cara yang disenangi dan digunakan koleh seorang sebagai wahana untuk
menjalankan kepemimpinannya.
Analisis kepemimpinan berdasarkan ciri-ciri
Pakar kepemimpinan yang mendalami berbagai
aspek, masalah dan pendekatan tenatang kepemimpinan yang efektif sepakat bahwa
salah saru pendekatan yang dapat digunakan adalah dengan menganalisis
kepemimpinan berdasarkan sifat yang menjadi idaman setiap orang yang meduduki
jabatan pimpinan. Adapun sifat-sifat ideal tersebut antara lain dapat dilihat
sebagai berikut:
- Pengetahuan umum yang luas,
- Kemampuan bertumbuh kembang,
- Sifat yang inkusitif,
- Kemampuan analitik,
- Daya ingat yang kuat,
- Kapasitaf integratif,
- Keterampilan berkomunikasi secara efektif,
- Keterampilan mendidik,
- Rasionalitas,
- Pragmatisme,
- Kemampuan menentukan peringkat prioritas,
- Kemampuan membedakan yang urgen dan yang penting,
- Naluri tepat waktu,
- Rasa kohesi yang tinggi,
- Rasa relevasi yang tinggi,
- Menjadi pendengan yang baik,
- Fleksibilitas,
- Ketegasan,
- Keberanian,
- Orientasi masa depan,
- Sikap yang antisipatif dan proaktif.
Analisis Kepemimpinan Perilaku
Kalau pada awalnya analisis kepemimpinan
sifat, studi selanjutnya para ahli mulai bergeser kepada pendekatan perilaku.
Hal ini dapat disangkal karena pendekatan ini adalah Fleishmen, Holpin dan
Qiner, Hemphill dan Coons. Ada dua macam dimensi utama perilaku yang dikenal
yaitu:
- Dimensi Konsidersi (K)
·
Ramah
tamah,
·
Mendukung
dan membela bawahan,
·
Mau
berkonsultasi,
·
Mau
mendengarkan bawahan,
·
Mau
menerima usul bawahan,
·
Memikirkan
kesejahteraan bawahan,
·
Memperlakukan
bawahan setingkat dirinya.
- Dimensi Inisiasi (S)
·
Memberikan
kritik pelaksanaan pekerjaan yang jelek,
·
Selalu
memberi tahu apa-apa yang dikerjakan bawahan,
·
Memberi
standar tertentu atas pekerjaan,
·
Selalu
mengawasi apakah bawahan bekerja sepenuh kemampuan.
Analisis kepemimpinan
kontingensi
Pada Kepemimpinan
Kontingensi ada empat macam model kepemimpinan yaitu: Model Fiedler (1974),
Model House’s Path Goal (1974), Model Vroom Yetton (1973), dan Model Situasi
(1977).
Ada dua hel yang
diperhatikan koleh teori Kontingensi yaitu:
1.
Sistem
motivasi
a.
Perilaku
pemimpin yang task motivated dan
b.
Pemimpin
yang relationship motivated.
2.
Variabel-Variabel
Situasional
·
Model
Fiedler
Ada tiga macam elemen
penting yang akan menentukan gaya / perilaku kepemipinan efektif
o Hubungan antara pemimpin dengan bawahan
o Struktur tugas
o Kewibawaan kedudukan
pemimpin
·
Model
House’s Path-Goal
o
Variabel
Karakteristik anak buah
o
Variabel
Struktur tugas
·
Model
Vroom Yetton
Pada model ini menyoroti lima
perilaku kepemimpinan mulai dari tingkat otokrasi yang tinggi sampai dengan
tingkat kpartisipatif yang tinggi.
·
Model
Kepemimpinan Situasi
Pendekatan kepemimpinan berdasarkan
situasi lahir, karena teori sifat tidak bisa memberikan banyak jawaban dalam
kepemimpinan sehingga korang beralih pada penelaah situasi, sebab mereka
percaya bahwa pemimpin merupakan produk situasi. Dari hasil berbagai penelaahan
timbul suatu pemikiran, yang mendasar
bahwa kepemimpinan dipengaruhi oleh faktor-faktor situasional, dimana pemimpin
itu melaksanakan tugasnya. Faktor-faktor situasional tersebut, misalnya: jenis
pekerjaan, lingkungan organisasi, karakteristik individu yang terlihat dalam
organisasi tersebut. Pendekatan ini memberikan arti yang cukup banyak bagi para
manajer dalam praktek yaitu dengan memasukkan pertimbangan situasi secara keseluruhan
dalam rancangan kegiatan.
Berdasarkan teori ini, perilaku
pememimpinan yang paling efektif adalah kepemimpinan yang disesuaikan dengan
tingkat kematangan bawahan. Bahwa pemimpin yang efektif akan selalu membantu
bawahan dalam perkembangan mereka, yaitu dari tidak matang menjadi matang.+-
No comments:
Post a Comment