Sayang..
Cinta mu tak sebesar cintaku..
Ini hampir
dua tahun lamanya aku mengenal dekat dirimu, dan minggu ini aku merasa jenuh
dengan hubungan kita yang belum jelas adanya. Seberapa tingginya harapan aku
padamu, sepertinya harus aku sudahi. Karena aku sadar bahwa kau tak mampu untuk
menjadi sandaran hidup ku. Bukan aku tak percaya pada mu sayaang, tapi aku
hanya tak mau menjadi beban di hidup mu.
Sampai saat
ini pun aku tak tau seberapa berartinya aku di hidupmu, di hatimu sayaang..
Bahkan disaat seperti ini pun kau tak pernah bisa memperbaiki keadaan kita. Kau
tak pernah bisa mengerti dan dewasa untuk menyelesaikan ini. Untuk menemuiku
saja mungkin tak pernah terpikir oleh mu. Mungkin memang aku tak pantas untuk
itu.
Sayaang..
kau harus tau bahwa aku memiliki rasa yang lebih besar dari mu. Tapi sayang kau
tak pernah mengerti dan tak bisa menunjukkan bahwa kau juga memiliki perasaan
yang sama dengan ku.
Kau selalu
menyalahkan bahwa aku selalu berpikir negatif tentang mu. Terserah kamu
sayaang.. karena itu yang memang aku rasakan. Aku salah terlalu mengharapkan
banyak hal dari mu, banyak pengertian, banyak perhatian dari mu. Tapi
kenyataannya selalu begitu.
Sampai
seminggu ini pun kita bisa saling berjauhan, kenapa tidak untuk selamanya
sayaang ? aku yakin kamu bisa..
Aku lelah
selalu menunggu mu untuk menghubungiku setiap saat, dan kau tak pernah mengerti
perasaan ku. Aku selalu ingin tau bagaimana keadaan mu, tapi tak sebaliknya
sayaang..
Dan waktu
pula lah yang harus menunjukkan sampai kapan aku harus bertahan, sampai kapan
aku harus menunggu mu, sampai kapan aku harus menahan perasaan ini. Aku bukan
lah siapa siapa untuk mu, dan aku mulai menyadarinya. Kau takkan pernah punya
waktu untuk mengerti aku, mengerti keadaan ku. Dan seketika aku terbangun dari
lamunanku sayaang.. bahwa semua ini tak nyata adanya.
Dan aku
harus bangun dan melangkah pergi dari keadaan ini. Selamanya..
Menghapus
kenangan kita selama ini, dan membangun masa depan ku sendiri, tanpa mu lagi
sayang.. aku tau ini berat, tapi mungkin akan lebih baik daripada aku tetap
bersama mu dengan keadaan seperti ini, keadaan yang tak pernah membuatku
nyaman.